Benarkah Kata Corona sudah disebutkan dalam QS Al-Ahzab 33?

Post a Comment
Benarkah Kata Corona sudah disebutkan dalam QS Al-ahzab: 33?
Oleh: Nanda, S.Pd

Virus Corona atau lebih kerennya Covid-19 telah merebak ke seluruh penjuru dunia. Virus ini berpunca dari negeri Tirai Bambu, China, lebih tepatnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Virus ini sudah menelan jutaan korban meninggal. Tidak hanya itu, perekonomian negara lumpuh total. Telah berbagai upaya pemerintah di dunia dalam menanggapi Corona,dimulai dari menlockdown, karantina wilayah, kebijakan physical distancing, kebijakan social distancing. Tidak menutup kemungkinan di negeri kita tercinta. Pemerintah bersama MUI memfatwakan shalat di rumah, menggantikan shalat Jumat dengan shalat zhuhur. 

Melihat virus Corona ini, banyak diantara kita mengkaitkan Corona dengan Al-Qur'an. Penulis pun sudah menemukan kata Korona dalam surah al-ahzab: 33
وَقَرْنَ فِى بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ٱلْأُولَىٰ......
Namun perlu kita cermati, apakah kata وَقَرْنَ merupakan korona yang dimaksud?.  Hal ini tentu tidak? Ketahuilah jika kita ingin memahami Al-Qur'an bukan dengan cara seperti itu. Jelaskan sesuai pendapat ulama, jangan mereka-reka. وَقَرْنَ ini berasal dari qarra. نَ nya itu adalah nun niswah.

Qarra di ubah ke fi'il Amr Qar yang artinya tinggallah. نَ berarti kalian semua wahai wanita. Jadi sebelum adanya Corona merebak, wanita jangan suka keluar rumah tanpa ada perlu. Ini merupakan nasihat bagi perempuan mulia. Maka dari itu,janganlah segala sesuatu dihubung-hubungkan dengan Al-Qur'an seenak jidat kita. Hanya karena lafazh yang mirip maka kita sesuka hati menghubung-hubungkan dengan Al-Qur'an, ini kan tidak nyambung. Al-Qur'an kok dimainkan-mainkan seperti itu.

Cara memahami Al-Qur'an bukan seperti itu. Jadi kesimpulannya, kata وَقَرْنَ bukan bermakna virus Corona. Oleh sebab itu,untuk memahami Al-Qur'an maka kembalikan pada ahlinya, bukan hanya menemukan lafazh yang sama lalu menghubung-hubungkannya seenaknya jidat kita. Al-Qur'an kan Kalam Allah, maka sudah sepatutnya kita mengembalikannya pada ahlinya.

Related Posts

Post a Comment