Rumah Tangga

Post a Comment
Rumah Tangga
Oleh: Nanda, S.Pd


Berat memang untuk ikhlas menghadapi ujian apalagi menyangkut masalah hati, tapi yakinlah bahwa takdir begitu romantis bagi yang mau bersabar. Ada banyak hikmah sebagai bekal pelajaran hidup kedepannya. Sebab Allah begitu menyayangi hamba-Nya. Ia ingin kita mendekat pada-Nya. Ujian adalah cara Allah mencintai hamba-Nya. Tinggal kita yang harus instrospeksi diri. Apakah kesulitan dan ujian kita masuk dalam tujuan yang mana?. Apakah karena dosa dan kelalaian kita?. Atau karena Allah menyayangi kita?. Atau untuk meningkatkan derajat keimanan kita?. Lalu bagaimanakah reaksi kita saat rumah tangga diuji?. Semakin dekatkah kita pada-Nya atau malah semakin menjauh?. Kita bisa belajar dari sosok yang tegar dalam menghadapi masalah besar namun sukses melampauinya. Ketika rumah tangga diuji dimana seorang istri mendapati suami yang kasar. Kita bisa mencontoh Aisyah, istri Fir'aun. Begitu pun sebaliknya, bila seorang suami diuji oleh sikap buruk sang istri maka kita harus berusaha mencontoh kesabaran Nabi Ayyub as.

Memang kita bukanlah perempuan yang setegar Aisyah atau Nabi Ayyub as, tapi mencoba meneladani mereka akan membuat Allah semakin cinta. Ingatlah bahwa rumah tangga itu seperti gunung dari jauh yang terlihat indah dan mempesona, tapi setelah menapaki terdapat tebing yang terjal dan jalan yang licin. Rumah tangga adalah sekolah kehidupan.

Percayalah, sesungguhnya setiap kesulitan ada kemudahan. Pada akhirnya kebahagiaan sejati dan kokohnya rumah tangga hingga maut yang memisahkan adalah hasil dari tempaan dan cobaan yang bertubi-tubi menerjang pelayaran cinta. Justru disinilah terletak "seni dan rasa" berumah tangga. Semakin merasa memiliki, menyayangi ketika telah melewati kesedihan dan kesulitan.

Rumah tangga adalah proses menuju sakinah perlu proses perlahan dan panjang. Tidak ada yang instan dalam dunia ini. Semoga rumah tangga kita dilimpahkan keberkahan dan menjadi rumah layaknya surga. Pun jika ada yang tengah berada dalam kesedihan, semoga diberi kesabaran.

Related Posts

Post a Comment