Isfahan Setengah Keindahan Dunia

Post a Comment

Isfahan Setengah Keindahan Dunia 




Sejak awal kedatanganku ke Iran. Kota Isfahan merupakan  kota yang ingin sekali aku singgah. Betapa tidak, kita belum bisa disebut pernah ke Iran, kalau belum menginjakkan kaki ke kota ini. Berbicara tentang Isfahan, apa yang muncul pertama kali, saat mendengarkan kata Isfahan? Tentu saja, istilah setengah  keindahan dunia mungkin  akan muncul di benak kalian. Lalu apa yang dimaksud dengan setengah keindahan dunia? 

Setengah keindahan dunia atau dalam bahasa Persia disebut Naqsye Jahon merupakan sebuah situs  cagar budaya peninggalan dinasti Safawi yang ada di kota Isfahan, Iran. Naqsye Jahon merupakan representasi keindahan dan kemegahan arsitektur Islam Persia di Isfahan. Maka tidak heran, jika tempat ini menjadi kebanggaan masyarakat Isfahan. 

Pada masa Dinasti Safawi, kota Isfahan merupakan ibukota terakhir dinasti Safawi yang terakhir pada awal abad 17 M. Dan pada masa itu bahkan hingga sekarang, Isfahan lebih populer  dengan warisan arsitektur Islam persia yang begitu memukau bagi setiap mata memandang.

Ketakjubanku dengan kota ini semakin bertambah, saat aku memandang lapangan hijau yang luasnya sekitar 9 hektar. Lapangan ini dikelilingi oleh 4 bangunan yang saling berhadapan. Bangunan-bangun tersebut adalah Mesjid Imam, Mesjid Syeikh Lutfullah, Istana Ali Qafu, dan Bazar. 

 Mesjid Imam

Mesjid Imam atau yang disebut juga Mesjid Syah mulai  dibangun sekitar tahun 1611 M hingga 1629 M pada masa Dinasti Safawi dibawah kepemimpinan Raja Shah Abbas. Mesjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Islam Persia. Hal demikian, tercermin dari ubin mozaik yang menampilkan tujuh warna dan kaligrafi-kaligrafi yang menghiasi kubah dan dindingnya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan juga, jika mesjid ini termasuk kedalam warisan dunia UNESCO.

Aku sangat tertarik dengan kubahnya. Hei betapa tidak, kubah nya yang begitu indah karena dilapisi oleh marmer berwarna-warni yang didominasi warna biru. Uniknya, jika kubah ini tersorot matahari. Maka akan memantulkan cahaya kemilau seperti pirus (Batu mewah yang sangat terkenal di Persia).

Istana Ali Qapu

Dalam ilmu bahasa, Ali berasal dari bahasa Persia berati Agung, sedangkan Qapu berarti gerbang. Ali Qapu adalah istana pada masa Dinasti Safawi yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti pemerintahan, pertunjukan musik, menonton pacuan kuda, polo, dan perayaan nowruz. Ketinggian Ali Qapu mencapai  48 meter dan memiliki 6 lantai. Yang paling menakjubkan lagi, pada lantai 6 Ali Qapu terdapat gedung musik yang strukturnya terbuat dari kayu, lalu diberi botol-botol kaca  yang diisi dengan air berdasarkan ketinggian masing-masing, sehingga bisa menghasilkan nada yang harmoni. Untuk menciptakan nada yang harmoni, pemain musik hanya perlu memukulnya dengan tongkat kecil ke bagian botol tersebut. Kemudian, antara struktur kayu dan dinding juga memiliki ruangan yang bisa memantulkan suara. Oleh sebab itu, gedung musik ini diakui sebagai sistem akustik terbaik dan terdaftar sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. 

Mesjid Syeikh Lutfullah 

Tidak kalah kerennya, di seberang istana Ali Qapu atau disebelah timur lapangan  , terdapat Mesjid Syeikh Lutfullah. Dinamakan  Lutfullah karena merujuk pada nama seorang ulama yang  diundang oleh Istana untuk mengajar agama disana. 

Berbeda dengan Mesjid Imam, Mesjid Syeikh Lutfullah hanya digunakan khusus untuk keluarga kerajaan. Bahkan di Mesjid ini terdapat jalan bawah tanah yang menghubungkan Istana Ali Qapu dengan Mesjid Syeikh Lutfullah, agar jika keluarga kerajaan yang ingin beribadah tidak terlihat oleh masyarakat yang berlalu-lalang. 

Bazar 

Bangunan terakhir yang terdapat di sisi utara adalah Bazar Buzurg (Pasar Besar). Bazar merupakan tempat masyarakat melakukan jual beli. Bazar ini masih berfungsi hingga sekarang. Bazar ini merupakan salahsatu tertua dan terbesar yang ada dikawasan ini. 

Barang-barang yang dijual di pasar ini pun sangat variatif, seperti rempah-rempah, pakaian, pernak-pernik, cenderamata, bahkan karpet yang terkenal mahal juga dijual di bazar ini. Tapi tenang kok, barang-barang disini ada juga yang murah, sehingga tidak perlu merogoh kocek lebih dalam lagi. Dan tentu saja, kita bisa meminta diskon juga loh. Yang penting pandai-pandai kita merayu penjualnya. Oh ya, penjual disini terkenal ramah-ramah loh. Dan sebagian dari mereka ada juga yang fasih berbahasa inggris.

Perlu kita sadari bahwa setiap bangunan saat dibangun, tentu memiliki filosofi sendiri. Misalnya, 4 bangunan yang  aku jelaskan diatas, juga memiliki filosofi yang mendalam. Bangunan yang saling  menyambung menyiratkan bahwa adanya ikatan yang erat antara Raja, keilmuan dan masyarakat. Mesjid disimbolkan sebagai ulama, dan keilmuan yang memberi fondasi spiritual, Istana sebagai pusat pemerintahan, serta bazar sebagai simbol kemakmuran.

Oleh sebab itu, penamaan Naqsye Jahon bukanlah isapan jempol belaka. Melainkan, ini merupakan representasi keindahan dan kemegahan arsitektur Islam Persia di Isfahan yang menjadi kebanggaan dan sumber inspirasi bagi masyarakat Isfahan. 

Related Posts

Post a Comment