KEMBALILAH KEPADA ALLAH DENGAN SEGALA KELEMAHANMU, WAHAI MANUSIA

Post a Comment
KEMBALILAH KEPADA ALLAH DENGAN SEGALA KELEMAHANMU, WAHAI MANUSIA
Oleh: Nanda, S.Pd


Menghadapi korona dengan akidah, sudah. Menghadapi dengan syariat ikhtiyar, juga sudah. Masih satu lagi yang harus kita gunakan, tasawuf. Sifat dasar manusia adalah lemah, faqir, tak mampu berbuat apappun, senantiasa membutuhkan Allah. Hanya saja, saking terlalu banyaknya anugerah Allah kepada manusia berupa nikmat, kekayaan, keamaan, kekuatan, kecerdasan, menjadikan manusia lupa akan sifat dasar ubudiyahnya sebagai hamba yang senantiasa membutuhkan Allah. Manusia merasa kuat hebat.

Pada kondisi lupa daratan seperti itu, Allah atas kasih sayangNya akan membantu manusia untuk bisa kembali menyadari posisinya sebagai hamba dengan mengirim musibah musibah, hingga manusia sadar betul atas ketidakmampuannya. Saat saat datang musibah itulah saat yang patut dirayakan.

ورود الفاقات اعياد المريدين
"Datangnya musibah musibah adalah hari raya istimewa bagi orang yang sedang menempuh jalan menuju Allah" (Hikmah 170)

Bukankah tujuan utama ibadah sebenarnya adalah untuk mencapai maqam ubudiyah yaitu kesadaran penuh betapa lemah dirinya dan betapa butuhnya dia kepada Allah. 

ربما وجدت من المزيد في الفاقات ما لا تجده في الصوم والصلاة
Bahkan "kadang kadang kamu mendapat tambahan derajat pada saat saat mendapati musibah, yang tidak bisa kamu dapatkan dengan puasa dan shalat" (Hikamah 171)

Sholat dan puasa yang seharusnya menjadikan manusia semakin menyadari posisinya sebagai hamba yang lemah di hadapan Tuhannya, justru terkadang menjadi sebab keangkuhan dan merasa hebat, bila tidak dihayati dengan benar. Tidak demikian dengan datangnya musibah musibah yang memang tak ditemukan jalan keluar lain selain bersimpuh di hadapan Allah. 

Sambutlah kondisi ini, saat negara negara maju seperti Cina Italia dan Amerika justru menjadi yang pertama kalangkabut. Apatah lagi negara lain seperti Indonesia. Tak ada upaya lain yang bisa diandalkan selain bersembunyi di dalam rumah. "Stay at home" yang dianggap sebagai senjata terkuat di muka bumi saat ini, justru semakin memperjelas betapa lemah manusia. Sambutlah hari raya ini.

الفاقات بسط المواهب
"Kefakiran, kelemahan, musibah, adalah hamparan anugerah Allah" (Hikmah 172)

Sebab tidak ada keraguan lagi, apabila seorang hamba mau bersimpuh memohon di hadapan Tuhannya, dengan membawa kefakiran dan kelemahan, tidak mengandalkan alat apapun dan amal apapun, hanya berbekal sifat miskinnya, pasti Allah akan kabulkan permohonannya, dan memberikan anugerah tak terbatas.

ان اردت ورود المواهب عليك صحح الفقر والفاقة لديك
((انما الصدقات للفقراء))
"Jika kamu menginginkan datangnya anugerah anugerah kepadamu, maka betulkan dulu sifat fakir dan lemahmu, bukankah Allah berfirman bahwa sedekah itu diperuntukkan bagi orang orang fakir". (Hikmah 173)

تحقق باوصافك يمدك باوصافه تحقق بذلك يمدك بعزه تحقق بعجزك يمدك بقدرته بضعفك يمدك بحوله وقوته
"Pastikan sifat sifatmu maka Allah akan menolongmu dengan sifatnya. Pastikan sifat rendahmu, Allah akan memolongmu dengan sifat kemuliaanNya. Pastikan ketidakmampuanmu, Allah akan menolongmu dengan kuasaNya. Pastika  kelemahanmu Allah akan menolongmu dengan kekuatanNya" (Hikmah 174)

--
Disarikan dari Syarh Wattahlil Hikam Syaikh Ramadhan Al Buthi, vol 3, hlm. 328-336

Related Posts

Post a Comment