Kisah Si Toni Kampret dan Program Pemerintah
Saya Toni si Kampret. Saya dipanggil Kampret karena daya debatku tak pernah kalah. Kata Emak, saat aku masih dalam kandungan emak, Emak selalu ngidam nonton debat politik, berita politik, baik politik dalam negeri maupun luar negeri. Jadi wajar saja, saat aku besar, aku sangat jago bersilat lidah. Hingga akhirnya, saya memilih kuliah Ilmu Politik. Saat ini, Saya adalah mahasiswa tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi negeri di daerah saya. Seharusnya, saya tahun 2020 yang lalu, saya lulus. Namun karena kendala akibat Covid-19, saya harus menunda kelulusan saya.
Akhirnya, pada awal tahun 2020, sekitar bulan Maret. Pemerintah memberikan program bantuan prakerja. So pasti saya mendaftanya dong. Toh saya memiliki syarat nya, pengangguran, miskin, dan lemah iman. Hahahaha. Saya becanda. Bukan itu syaratnya, itu syarat jadi copet di Preman Pensiun. Bukan syarat Prakerja. Syarat Prakerja cuman satu, yaitu Pengangguran, nganggur karena belum ada kerja, atau nganggur karena baru di PHK. Setalah, saya mendaftar Prakerjja. Saya memiliki penghasilan 600 ribu perbulan ditambah lagi biaya ikut kursus yang diberikan selama 4 bulan.. Setelah itu, saya harus mengikuti kelas kursus yang saya beli di Prakerja. Saya mengikuti kursus membuat kue. Sebenarnya saya malu, badan kekar masak buat kue?! Tapi gak apa, daripada saya buat keributan sama pacar tetangga orang, Lebih baik saya buat kue. Singkat cerita nya, saya telah selesai mengikuti kursus nya. Dan saya mendapat kan uang 600 ribu selama 4 bulan. Tiba-tiba, pertengahan tahun 2020, pemerintah mengadakan program bantuan lagi, yaitu bantuan UMKM. Bantuan UMKM adalah bantuan buat pengusaha menengah. Sehingga berbondong-bondong lah masyarakat mendaftar Program Bantuan UMKM, bahkan orang yang dulu ngaku pengangguran di Prakerja seperti saya juga ikut ngaku pengusaha di program bantuan UMKM, saya juga termasuk mendaftar. Uang pemerintah, kapan lagi kita gunakan, daripada di Korupsi lagi, lebih baik untuk kami yang susah, ucap kami senada dalam hati kami masing-masing.
Suatu hari, rupanya pejabat pemerintah sidak. Lebih apesnya, yang kena Sidak saya. Saya dipanggil dari jauh.
Toni!!!!!, Sini kau!! Teriak pejabat pemerintah memakai Toa sambil mengencangkan tali ikat pinggangnya yang hampir kedodoran.
Apa kau yang namanya Toni!?, Tanya lagi Pejabat pemerintah untuk memastikan.
Iya pak, saya Toni, jawabnya gemetar.
Kudengar, kau mau menggeserku di Terminal ya?
Bukan saya pak, itu Toni di Preman Pensiun. Bapak salah orang. Jawab nya mantap.
Pak, jangan bikin malu deh, kita gak lagi syuting Sitkom Preman Pensiun. Bisik Sutradara Preman Pensiun pada Pejabat pemerintah.
Oh iya, maaf-maaf, ane lupa terbawa suasana tadi. Bisik Pejabat pemerintah pada Sutradara Preman Pensiun.
Oke baiklah, aku lihat di data pemerintahan, kau daftar Prakerja? Tanya pejabat pemerintah sambil menjawil kumis
Iya pak, saya dulu pernah daftar Prakerja. Jawab Toni dengan mantap.
Kenapa kau daftar, memang kau memenuhi syarat nya? Seperti nya kamu tidak miskin, tidak lemah iman, dan tidak pengangguran.
"Pak, maaaf saya tidak daftar jadi copet sama si Saep. Itu syarat jadi copet pak. Saya cuman Pengangguran saja, ya saya miskin sih, tapi miskin bukan syarat Prakerja."Jelas Toni panjang kali lebar kali tinggi pada Pejabat pemerintah dengan jengkel
Oh begitu, yayaya, tapi kau di data pemerintah,.kau juga daftar Program Bantuan UMKM?! Kenapa kau daftar?!, Katanya kamu pengangguran, kok malah ngaku lagi jadi pengusaha?! Lalu mana yang benar, jangan coba-coba kau bohongi pemerintah kau, Toni?! Tanya lagi Pejabat pemerintah seraya tersenyum licik dalam hatinya, mati kutu kau sekarang Toni,.aku lebih pintar dari kau Toni!
Itu Benar juga pak, dulu pak saat mendaftar Prakerjja, saya memang pengganguran, sehingga saya bisa merasa manfaat program Prakerja yaitu memberikan skill membuat kue, dan saya membuka usaha kue dengan skill saya. Dan saya akhirnya jadi pengusaha, bukan pengangguran lagi. Terus, pas pemerintah mengadakan program bantuan UMKM, ya saya daftar lagi. Kan wajar, saya sudah jadi pengusaha kue berkat Prakerja. Emang nya dimana salah saya pak?! Jawab Toni dengan santai nya
Pejabat pemerintah mengangguk paham dengan penjelasan Toni. Pejabat pemerintah kira Toni Kampret adalah rakyat kaleng-kaleng yang bisa di debat seenaknya. Pejabat pemerintah tidak tahu, kalau Toni Kampret sangat jago bersilat lidah,juga jago berkelit.
Setelah beberapa lama kemudian, Toni pun wisuda online di Kampusnya. Dan kejadian saat itu, selalu diingat oleh pejabat pemerintah. Pejabat pemerintah kagum dengan kehebatan debatnya. Pejabat pemerintah itu ingin mengajaknya bersatu dalam pemilihan Kades di Desanya. Hingga akhirnya Pejabat Pemerintah membujuk Toni Kampret untuk mendaftar sebagai Kades di Desanya. Dan seluruh biaya kampanye dibiayai oleh pejabat pemerintah. Tentu itu tidak gratis, Toni Kampret harus bersedia menikah dengan putri Pejabat Pemerintah yang juga diam-diam jatuh hati pada Toni Kampret. Dan betapa terkejutnya, Toni Kampret saat mengetahui bahwa Putri Pejabat Pemerintah itu adalah teman sekampus nya di Ilmu Politik, namanya Shinta. Akhir kisah, Toni Kampret pun menjadi Kades di desanya Pejabat Pemerintah serta menjadi suaminya Shinta anak Pejabat Pemerintah. Sekian.
Post a Comment
Post a Comment