Hanya Titipan
Oleh: Nanda,S.Pd
Pernahkah kita melihat tukang parkir? Tentu saja, kita pernah. Bahkan kita kerap kali berinteraksi langsung dengan mereka. Namun apakah kita pernah belajar dari mereka tentang makna kehidupan?. Apa korelasinya antara kehidupan dengan tukang parkir? Apakah hanya sekedar menjaga kendaraan kita, memarkirkan agar tertib dan akhirnya mereka menerima upah Rp.1000? Tentu saja tidak kawan. Pernahkah kita merenung sejenak bahwa kehidupan yang kita jalani ini persis seperti tukang parkir? Betapa tidak, pada tukang parkir ada 3 hal yang dapat kita ambil i'tibar yaitu titipan, tanggungjawab dan apresiasi. Harta, anak istri bahkan anggota badan kita hanyalah titipan yang diamanahkan oleh Allah. Maka tidak layak bagi kita berlaku sombong, sebab bukan punya kita, kita hanyalah tukang parkir yang diamanahkan untuk menjaga apa yang diamanahkan oleh Allah pada kita. Olehkarena itu, saat Allah mengambil apa yang telah dianugerahkan pada kita, kita seharusnya ikhlas, sabar, tabah dan mengucapkan innalilahi wa innailaihi Raji'un. Kemudian saat tiba masanya, kita akan mempertanggungjawabkan kemana harta kita bawa, darimana kita mendapatkannya. Apakah harta yang dititipkan, kita menjaga nya, mempergunakan di jalan Allah atau kita sia-siakan bahkan kita gunakan untuk maksiat?. Semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Lalu apabila kita mampu mempertanggungjawabkanya maka Allah memberi kita ganjaran (apresiasi) berupa surga atau neraka. Apabila kita mempergunakannya di jalan Allah maka berbahagialah di Surga-Nya Allah, bila tidak maka tunggulah azab Allah yang sangat perih. Maka dari itu, jagalah harta dan keluarga kita dari siksa api neraka. Awas, jangan sombong!.
Post a Comment
Post a Comment