Filsafat Waktu

Post a Comment

Filsafat Waktu

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالْعَصْرِۙ (١)

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ(٢)

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)


Apa sih yang paling berharga di dunia ini yang tidak bisa di ulang, diganti lagi? Sudah tentu, jawabannya adalah waktu. Waktu adalah harta yang paling berharga bagi kita. Menurut Al-Ghazali, waktu ibarat pedang yang tajam, apabila tidak pandai menggunakannya makaa ia akan memotong kita bahkan memutilasi kita. 

Malik Bernabi pernah berkata bahwa waktu adalah sungai yang mengalir ke seluruh penjuru sejak dahulu kala yang dapat membangkitkan semangat dan merobohkan bahkan dapat meninabobokan manusia, ia diam seribu bahasa sehingga manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu bahkan melupakan nilainya. Dari kedua pendapat tokoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa waktu adalah harta yang paling berharga yang tidak akan kembali lagi walau sedetik namun kita banyak melalaikan nya bahkan melupakan nilainya.

Oleh karena itu, jangan pernah bilang tidak punya waktu, tidak ada waktu bahkan tidak cukup waktu. Padahal waktu yang diberikan pada kita sama persis dengan waktu yang diberikan pada siapapun tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Ki Hajar Dewantara, BJ.Habibi, waktunya sama 24 jam dan mereka dapat melakukan hal-hal besar, mengapa kita tidak?.

Rasulullah SAW pun juga punya waktu 24 jam namun manfaat hidupnya luarbiasa. Maka jangan pernah beralasan tidak punya waktu atau tidak ada waktu. Jangan-jangan kita saja yang tidak dapat mengatur waktu .


Related Posts

Post a Comment