Dalil Rasional Keberadaan Tuhan
Oleh: Nanda, S.Pd
Dalam membuktikan adanya Tuhan, maka ada dua burhan dalam membuktikan keberadaan Tuhan,
1. Burhan Wujudi
Burhan ini merupakan pemikiran barat. Menurut mereka, bahwa manusia mempunyai kemampuan membayangkan sesuatu yang besar yang tidak ada tandingannya, akan tetapi apa saja yang manusia bayangkan namun dalam pikiran eksternal tidak ada. Bagi mereka, ada hal yang besar dalam pikiran kita, namun apa saja hal yang besar dalam pikiran kita lebih sempurna daripada wujud external kita. Padahal apa saja yang besar dalam benak manusia maka besar juga dalam wujud external manusia. Hal ini merupakan titik lemah dari Burhan Wujudi.
2. Burhan ashidiqin
Nama lain dari Burhan ashidiqin adalah Burhan sinawi. Burhan ini merupakan buah pemikiran Ibnu Sina. Namun Mulla Sadra menyebutnya Burhan Sadrawi. Menurut Mulla Sadra, hal-hal kita lihat didunia adalah wujud yang kecil, sedangkan Tuhan merupakan wujud yang besar sehingga segala sesuatu yang kita lihat didunia ini butuh pada wujud yang besar itu. Berbeda dengan Ibnu Sina bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini merupakan mumkinul wujud yakni segala sesuatu yang keberadaannya membutuhkan wujud lain, sedangkan Allah merupakan wajibul wujud yakni keberadaan Allah tidak memerlukan wujud lain. Jadi, perbedaan antara Ibnu Sina dengan Mulla Sadra hanya terletak pada istilah yang digunakannya, namun mereka memiliki kesamaan bahwa ada dzat yang paling besar dibandingkan apa yang ada dunia ini. Dzat yang paling besar itu adalah Allah SWT.
Dalam Al-Qur'an terdapat ayat anfusi danaada juga ayat Afaqi. Mempelajari tanda-tanda Tuhan yang ada di badan dan jiwa manusia. Hal yang demikian disebut ayat Ānfusi. Sedangkan mempelajari ayat-ayat yang berada di luar wujud manusia. Hal yang demikian disebut ayat Āfāqi. Firman Allah:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dunia dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar." (Q.S. al-Fushilat [41]: 53)
Jadi dengan menguasai kedua ayat ini (ayat Afaqi dan anfusi) maka kita telah memahami burhan ini. Ibnu Sina membagikan dua hal terhadap 2 ayat tersebut (ayat Afaqi dan anfusi)
1. Tanda apa saja yang ada dalam bumi ini adalah tanda kebesaran Allah.
2. Tuhan menyaksikan seluruh kejadian yang ada di bumi ini.
Dalam Burhan ashidiqin memiliki 2 ciri khas:
1. Memulai dari tadabbur atas keberadaan-Nya. Apa saja yang kita lihat didunia ini menjadi alasan keberadaan Tuhan. Maksudnya. Dalam penciptaan alam ini terdapat kekuatan yang maha dahsyat, hanya Allah yang mampu menciptakan alam ini.
2. Burhan Shidiqin tidak membutuhkan perantara untuk membuktikan adanya Tuhan. Maksudnya Keberadaan Tuhan itu tanpa sebab perantara makhluk. Atau bahasa lebih mudah dipahami, adanya tuhan bukan karena alam ini. Tapi sebaliknya adanya Alam ini karena adanya Allah. Sehingga jika tidak ada alam ini, maka Allah tetap ada. Berbeda dengan alam ini, jika tidak ada Allah yang menciptakannya, maka alam ini tidak ada.
Semoga bermanfaat
Post a Comment
Post a Comment