Ancaman tidak berqurban bagi yang mampu

Post a Comment

Ancaman tidak berqurban bagi yang mampu 

Alhamdulillah, kita telah sampai pada hari raya Idul Adha 1441 H yang bertepatan pada hari Jum'at 31 Juli 2020.  Orang Islam memiliki dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha atau sering kita menyebutnya hari raya Qurban. Namun apakah kita tahu dari esensi dari Hari Raya. Apa yang dimaksud dengan Hari Raya sehingga masyarakat berbondong-bondong beli baju baru, buat kue dan lain sebagainya. Apakah hari raya hanya sekedar euforia memakai baju belaka?. Hari raya bukanlah sekedar memakai pakaian baru melainkan hari raya adalah hari dimana seorang mukmin telah mendapatkan ampunan dari Allah SWT.  Betapa tidak, pada hari raya idul Adha, kita berqurban. Maka salahsatu faedah dari berqurban adalah mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Pada ayat diatas, Allah memerintahkan Rasulullah Saw untuk berqurban. Perlu kita ketahui, hukum berqurban bagi Rasulullah Saw adalah wajib, sedangkan bagi umat Rasulullah Saw hukum berqurban adalah Sunnah Kifayah. Meskipun begitu, orang yang mampu namun enggan berqurban maka baginya ada ancaman, sebagaimana Sabda Rasulullah Saw:

مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

Artinya: Barangsiapa yang memiliki kemampuan namun tidak berqurban, makan jangan sekali-kali mendekat ke tempat sholat kami. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Dilain hadis, Rasulullah Saw juga bersabda bahwa barangsiapa yang tidak berqurban padahal mampu maka ia meninggal dalam keadaan Nasrani dan Yahudi.

Kedua hadis ini  menunjukkan bagaimana ancaman tidak berqurban bagi yang mampu. Perintah untuk berqurban bukan sekali dalam seumur hidup, namun jika ada kemampuan maka perintah berqurban tetap berlaku. Berqurban pada hari raya idul Adha sangat besar pahalanya. Sabda Rasulullah Saw

Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu."(Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)


Sumber: Isi Ceramah Tgk Dahrul Fajri di Menasah Gampong Ceurih

Related Posts

Post a Comment