Pandangan Dunia

Post a Comment
Pandangan Dunia
 Oleh: Nanda, S.Pd

Keyakinan-keyakinan yang ada dalam pandangan dunia harus logis agar dapat melahirkan pikiran-pikiran turunan. Adapun ciri khas pandangan dunia yaitu:
1. Universal
2. Ruhut
3. Mendasar
4. Lintas ruang dan waktu
Pandangan dunia diawali dengan pengetahuan. Tanpa pengetahuan maka tidak bisa membangun keyakinan. Jadi buah keyakinan disebut pengetahuan, sebagaimana dalam logika disebut premis/ pernyataan.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat adalah kumpulan kata-kata, sedangkan dalam bahasa Arab, kata adalah kalimat. Lalu siapakah yang terlebih dahulu antara kata dengan makna?. Orang yang kaya pembendarahan kata maka belum tentu memiliki banyak makna. 
Sebagian kita sudah banyak menyusun pernyataan, namun terkadang pernyataan yang disusun tidak runut, tidak mendasar bahkan acapkali tidak penting dan salah. Pernyataan yang salah disebabkan salah meletakkan subjek dan predikat. Terima atau tidak sebuah pernyataan bukan berarti pernyataan itu salah atau benar. Lalu apakah pernyataan dianggap benar dilihat dari pernyataan setelahnya. Percaya pada Allah berarti percaya akan keberadaan Allah. Meyakini Allah adalah memastikan Allah itu ada. Salahsatu syarat membedakan adalah mengenali. Apa itu mengetahui?. Mengetahui ialah mengkoneksikan diri dengan sebuah objek. Pengetahuan adalah pengkondisian diri yang ditangkap sebagai realitas. Ada itu tidak berbeda, contohnya telpon dan korek. Adanya telepon dan korek itu satu ada, bukan dua ada, ada telepon ada korek. Ada dan realitas itu tidak dapat dipersepsi. Pengetahuan terbagi dua yaitu:
1. Pengetahuan yang dapat diperoleh Indra
2. Pengetahuan yang tidak dapat diperoleh dari Indra.
Pikiran awal dapat menyusun pikiran-pikiran lainnya. Bagaimana pernyataan itu dinyatakan benar? Pernyataan dapat dikatakan benar jika sesuai pikiran awal. Ada adalah ada, ada tidak dapat dibatasi sehingga membedakan benda dengan benda yang lainnya. Namun kita lupa akan ada, sebab kita terbiasa dengan ruang, dimensi, batasan.  Bagi teolog, adanya Tuhan dengan adanya makhluk itu berbeda. Ada Tuhan, ada makhluk.

Related Posts

Post a Comment