Pidie adalah salah satu nama kabupaten di Aceh. Namun ada yang unik dari kata Pidie. Kata Pidie kerapkali dimaknakan pelit. Jadi, orang Aceh jika ingin mengatakan seseorang pelit, orang Aceh menyebutnya dengan sebutan "Pidie". Benarkah Pidie bermakna pelit?, Mengapa orang Pidie pelit? Apakah benar orang Pidie pelit?.
Jadi, berdasarkan hasil pengamatan 5 tahun (sejak tahun 2014 hingga 2019, puncak penelitian pada Tahun 2018 saat KKN di Pidie). Berdasarkan hasil penelitian saya, kita salah paham dengan Pidie.
Kita pasti paham, jiwa orang Pidie adalah berdagang. Jadi prinsip orang Pidie dalam dagang "tidak ada persaudaraan dalam bisnis ataupun dagang".
Dengan demikian, orang Pidie berprinsip tidak ada istilah saudara dalam berdagang. Semua dianggap sama sebagai pembeli. Sehingga bila ada saudaranya ingin makan di warung nasi Orang Pidie, itu pasti bayar, gak ada istilah gratis. Sebab jika ingin makan sebagai sanak saudara itu makannya dirumah si Penjual, bukan di warung makan si penjual. Pendapat ini bukan karena saya punya hubungan baik dengan warga Pidie. Tapi ini hasil penelitian yang berdasarkan hasil wawancara dengan penjual Nasi di Pidie.
Mungkin hal ini pula yang mengatakan Pidie pelit, (sebab tidak ada makanan gratis di warung). Tapi menurut redaksi lain (saya juga wawancara warga Pidie lainnya), menurutnya, orang Pidie dicurigai pelit karena salah paham dalam bahasa- kita mungkin sering mendengar kalimat ini (tajak u tempat awak Pidie, awak nyan mandum dikira).
Jadi makna dikira itu ada dua makna, bagi orang Banda Aceh dikira artinya dihitung, sehingga kalimat diatas bermakna pergi ke tempat orang Pidie, semua mereka hitung). Jadi orang Pidie dianggap perhitungan.
Lalu makna "dikira" bagi orang Pidie sendiri bermakna dipersiapkan. Sehingga kalimat diatas bermakna pergi ke tempat orang Pidie, semua telah dipersiapkan. Jadi jika kita pergi bertamu ke tempat orang Pidie, semuanya dijamu. Bahkan pamali jika kita tidak menerima/menghargai jamuan mereka.
#FalasiBerpikir
Post a Comment
Post a Comment